Benny Wenda yang lahir di Lembah Baliem 41
tahun silam merupakan salah satu tokoh politik Papua Merdeka yang sampai saat
ini masih aktif dalam melakukan lobby-lobby politik internasional untuk mencari
dukungan atas kemerdekaan Papua Barat.
Benny Wenda mempunyai peran penting dan masih
dipercaya dalam mengendalikan perpolitikan di Papua untuk Papua Merdeka. Namun perlu
diketahui bahwa apa yang dilakukan selama ini oleh Benny Wenda di Inggris hanya
merupakan kegiatan fiktif dengan cara memutar balikan fakta untuk mempengaruhi
opini publik masyarakat Papua yang mana semua itu hanya untuk mencari
keuntungan pribadi.
Penilaian dari masyarakat Papua terhadap Benny
Wenda dengan apa yang dilakukan olehnya berbanding terbalik, karena Benny Wenda
di Inggris hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya dan berfoya-foya
menggunakan uang rakyat yang berhasil dihasut olehnya.
Pria kelahiran Lembah Baliem ini mempunyai
beberapa kisah masa lalu sebagai pemberontak, diantaranya yaitu :
1. Benny
Wenda pernah terlibat sebagai koordinator aksi penyerangan terhadap Polsek
Abepura pada 7 Desember 2000 yang mengakibatkan 1 orang anggota Polsek Abepura
meninggal dunia dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.
2. Pada
tahun 2011 Benny Wenda masuk dalam daftar Red Notice Interpol karena melarikan
diri dari LP Abepura.
3. Pada
bulan Desember 2014 Benny Wenda menghadiri pertemuan para pemimpin OPM di Port
Villa Vanuatu dengan hasil membentuk badan baru ULMWP sebagai wadah memperjuangkan
Papua masuk dalam keanggotaan MSG.
ULMWP saat ini sudah pecah dan Benny Wenda juga
tidak diakui oleh NRFPB karena Edison Waromi yang ikut menandatangani deklarasi
Saralana di Port Villa Vanuatu tidak meminta ijin kepada Forkorus Yoboisembut selaku
Presiden NRFPB.
Ada beberapa link up yang dimiliki oleh Benny
Wenda dengan kelompok GSB/P yang diantaranya yaitu WPNCL, PNWP dan KNPB.
Pada tahun 2012 Benny Wenda sempat membuat
strategi diplomasi untuk mencari simpati Internasional dalam rangka menyuarakan
kemerdekaan Papua. upaya yang dilakukan yaitu melakukan pendekatan ke AS,
melakukan freedom tour pada tahun 2013, dan membuka kantor pusat Free West Papua
di Oxford Inggris untuk mengakomodir suara rakyat Papua.
Sampai saat ini Benny Wenda masih eksis
menyuarakan Kemerdekaan Papua ke Dunia Internasional untuk mencari dukungan dan
simpati dari negara-negara lain.