Minggu, 03 Agustus 2014

Aksi penembakan yang baru saja terjadi pekan lalu pada hari Senin, 28 Juli 2014 merupakan aksi kriminal yang telah membuat resah masyarakat di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Aksi penembakan tersebut merupakan aksi dari kelompok kriminal bersenjata yang didalangi Enden Wanimbo. Perbuatan mereka sudah melewati batas kewajaran dan tidak manusiawi.
Kembali lagi terjadi pada hari ini, Senin, 04 Agustus 2014, yaitu rombongan Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait diserang dan ditembaki kelompok bersenjata sekitar lima kilometer dari Kota Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya.
Aparat keamanan yang bertugas menjaga keamanan malah menjadi korban penembakan yang tidak bertanggungjawab dari kelompok tersebut. Kelompok kriminal bersenjata hanya memikirkan nafsu bejat mereka tanpa memikirkan resiko bagi diri mereka.
Dalam menyikapi hal tersebut, Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom berharap bahwa untuk mengamankan Kabupaten Lanny Jaya, aparat TNI Polri tidak perlu takut Hak Asasi Manusia (HAM), karena ini masalah kemanusiaan. (http://tabloidjubi.com/2014/08/03/pentolan-kelompok-sipil-bersenjata-di-lanny-jaya-seorang-pns/)
Selain aksi bejat mereka melakukan penembakan, Enden Wanimbo juga sering meminta uang kepada Bupati Lanny Jaya yang digunakan untuk berangkat ke Vanimo, Papua Nugini untuk menghadiri pertemuan negara-negara Pasifik.
Enden juga pernah mengancam Bupati Lanny Jaya ketika permintaan uang mereka tidak dipenuhi. Apakah itu dapat dikatakan perjuangan Papua jika menggunakan ancaman seperti itu? Itu merupakan aksi teror yang hanya dilakukan oleh kelompok kriminal seperti mereka.
Ada beberapa pendapat dari tokoh agama dan tokoh lainnya dalam menyikapi aksi penembakan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Pastor Jhon Djonga, menurutnya pembunuhan terhadap masyarakat sipil dilakukan kelompok bersenjata karena tidak mampu berhadapan dengan kekuatan Negara. “Saya meminta kepada kelompok siapa saja, stop dengan cara ini, sangat menyedihkan, membunuh masyarakat betul-betul melanggar HAM, karena hak asasi manusia diberikan Allah kepada setiap orang, apakah itu orang hitam, putih, pintar, bodoh atau siapa saja, salah satu hak asasi manusia adalah hak hidup, sehingga tidak boleh ada pembunuhan, tidak boleh ada di negara mana pun yang boleh membunuh”.
Selain itu, Ketua LMA Jayawijaya Kayo Huby juga menyampaikan bahwa menurutnya pelaku penembakan harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami mengutuk pelaku penembakan, karena membunuh rakyat yang tidak berdosa, pelakunya harus ditangkap dan diproses hukum, sesuai undang-undang yang
berlaku di negara Indonesia”.
Beberapa pendapat dari tokoh-tokoh tersebut menunjukan bahwa mereka kecewa terhadap aksi yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Enden Wanimbo tersebut.

Diharapkan masyarakat Papua untuk membantu pihak aparat keamanan dalam menjaga situasi untuk tetap aman di wilayah Lanny Jaya dan segera melaporkan kepada aparat keamanan yang bertugas di daerah setempat jika melihat kelompok kriminal/sipil bersenjata di wilayah tersebut. Serta diharapkan masyarakat Papua lainnya untuk tidak terprovokasi terhadap aksi konyol yang dilakukan oleh kelompok Wanimbo tersebut. Karena aksi tersebut tidak membawa keuntungan melainkan membawa kerugian yang besar dan hanya menyita waktu mereka untuk hal yang tidak penting. 
sumber : http://hankam.kompasiana.com/2014/08/04/kelompok-kriminal-bersenjata-di-papua-musuh-rakyat-papua-677914.html 

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Blogger news

Featured Posts Coolbthemes

Video

Popular Posts

Our Facebook Page