Aksi penembakan yang baru saja terjadi
pekan lalu pada hari Senin, 28 Juli 2014 merupakan aksi kriminal yang telah
membuat resah masyarakat di Distrik
Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Aksi
penembakan tersebut merupakan aksi dari kelompok kriminal bersenjata yang
didalangi Enden Wanimbo. Perbuatan mereka sudah melewati batas kewajaran dan
tidak manusiawi.
Kembali
lagi terjadi pada hari ini, Senin, 04 Agustus 2014, yaitu rombongan Sekda Lanny
Jaya Christian Sohilait diserang dan ditembaki kelompok
bersenjata sekitar lima kilometer dari Kota Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya.
Aparat
keamanan yang bertugas menjaga keamanan malah menjadi korban penembakan yang
tidak bertanggungjawab dari kelompok tersebut. Kelompok kriminal bersenjata
hanya memikirkan nafsu bejat mereka tanpa memikirkan resiko bagi diri mereka.
Dalam
menyikapi hal tersebut, Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom berharap
bahwa untuk mengamankan Kabupaten Lanny Jaya, aparat TNI Polri tidak perlu
takut Hak Asasi Manusia (HAM), karena ini masalah kemanusiaan. (http://tabloidjubi.com/2014/08/03/pentolan-kelompok-sipil-bersenjata-di-lanny-jaya-seorang-pns/)
Selain
aksi bejat mereka melakukan penembakan, Enden Wanimbo juga sering meminta uang
kepada Bupati Lanny Jaya yang digunakan untuk berangkat ke Vanimo, Papua Nugini
untuk menghadiri pertemuan negara-negara Pasifik.
Enden
juga pernah mengancam Bupati Lanny Jaya ketika permintaan uang mereka tidak
dipenuhi. Apakah itu dapat dikatakan perjuangan Papua jika menggunakan ancaman
seperti itu? Itu merupakan aksi teror yang hanya dilakukan oleh kelompok
kriminal seperti mereka.
Ada
beberapa pendapat dari tokoh agama dan tokoh lainnya dalam menyikapi aksi
penembakan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Pastor Jhon Djonga, menurutnya
pembunuhan terhadap masyarakat sipil dilakukan kelompok bersenjata karena tidak
mampu berhadapan dengan kekuatan Negara. “Saya
meminta kepada kelompok siapa saja, stop dengan cara ini, sangat menyedihkan,
membunuh masyarakat betul-betul melanggar HAM, karena hak asasi manusia
diberikan Allah kepada setiap orang, apakah itu orang hitam, putih, pintar,
bodoh atau siapa saja, salah satu hak asasi manusia adalah hak hidup, sehingga
tidak boleh ada pembunuhan, tidak boleh ada di negara mana pun yang boleh
membunuh”.
Selain
itu, Ketua LMA Jayawijaya Kayo Huby juga menyampaikan bahwa menurutnya pelaku
penembakan harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami mengutuk pelaku penembakan, karena
membunuh rakyat yang tidak berdosa, pelakunya harus ditangkap dan diproses
hukum, sesuai undang-undang yang
berlaku di negara Indonesia”.
Beberapa
pendapat dari tokoh-tokoh tersebut menunjukan bahwa mereka kecewa terhadap aksi
yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Enden Wanimbo
tersebut.
Diharapkan
masyarakat Papua untuk membantu pihak aparat keamanan dalam menjaga situasi
untuk tetap aman di wilayah Lanny Jaya dan segera melaporkan kepada aparat
keamanan yang bertugas di daerah setempat jika melihat kelompok kriminal/sipil
bersenjata di wilayah tersebut. Serta diharapkan masyarakat Papua lainnya untuk
tidak terprovokasi terhadap aksi konyol yang dilakukan oleh kelompok Wanimbo
tersebut. Karena aksi tersebut tidak membawa keuntungan melainkan membawa
kerugian yang besar dan hanya menyita waktu mereka untuk hal yang tidak
penting.
sumber : http://hankam.kompasiana.com/2014/08/04/kelompok-kriminal-bersenjata-di-papua-musuh-rakyat-papua-677914.html
0 komentar:
Posting Komentar