Rabu, 19 November 2014

Mengingat kembali sebuah kejadian hilangnya speedboat yang berpenumpang 17 orang pada tahun 2009 dalam perjalanan dari Serui menuju ke Mamberamo raya merupakan suatu kejadian yang belum terungkap kebenarannya. Ada yang mengatakan bahwa speedboat tersebut hilang karena tenggelam, namun tak bisa dipercaya karena seluruh penumpang yang ada didalamnya hilang tanpa jejak.
Dibalik kejadian hilangnya 17 penumpang speedboat tersebut, ada sebuah buku yang berjudul “Potret Papua Dalam Bingkai NKRI” yang ditulis oleh Enni Tan sebagai kenang-kenangan bagi keluarga korban.
Dalam buku yang ditulis oleh Enni tersebut tertulis bahwa hilangnya 17 penumpang speedboat bukan karena tenggelam, melainkan karena disandera oleh TPN/OPM dibawah pimpinan Fernando Worabay diwilayah Mamberamo.
Enni sebagai sang penulis buku itu berani menulis demikian karena TPN/OPM diduga kuat melakukan penyanderaan kepada 17 penumpang speedboat berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan dilapangan dan berdasarkan keterangan dari saksi-saksi kunci dari salah satu kelompok penyandera.
Enni memberikan gambaran tersebut dalam bukunya karena berdasarkan temuan yang telah dilakukan selama 5 tahun sejak kejadian hilangnya speedboad itu pada tahun 2009. Keterangan yang didapatkan tentang penyanderaan itu pun didapatkan langsung dari masyarakat Mamberamo, TPN/OPM dan dari keluarga korban sendiri. Sehingga cukup kuat bagi Enni untuk menulisnya dalam sebuah buku Potret Papua Dalam Bingkai NKRI.
Jika dipikir secara logika memang sedikit tidak masuk akal jika 17 penumpang tersebut hilang karena tenggelam, karena beberapa dari mereka pasti ada yang pandai berenang. Dan juga pastinya jika mereka tenggelam pasti ditemukan sendal yang terapung, namun tak ada satu pun yang ditemukan. Sehingga semakin kuat bahwa 17 penumpang speedboat tersebut kemungkinan besar hilang karena disandera oleh kelompok TPN/OPM.
Ada salah satu bukti yang cukup jelas bahwa ketika salah satu keluarga korban ketika dipanggil pihak kepolisian Polda Papua untuk memperlihatkan tas yang ditemukan ketika ada pengibaran bendera bintang kejora di Kasonaweja dan ternyata memang benar bahwa itu tas tersebut milik suaminya dan tas milik Yuliana Muay korban hilangnya 17 penumpang speedboat tersebut.
Sumber : Koran Bintang Papua

http://hankam.kompasiana.com/2014/11/18/bukti-kejamnya-organisasi-papua-merdeka-704079.html 

Rabu, 05 November 2014

Suatu kelompok yang selalu berorasi untuk menyerukan aspirasi mereka untuk kemerdekaan Papua yang dikenal dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksinya tak pernah luput dari kata anarkis.
Dalam beberapa aksi demo yang dilakukan oleh KNPB selalu memakan korban jiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi. Aksi demo yang sering dilakukan oleh KNPB telah dikecam oleh masyarakat Papua sebagai aksi “Anarkis”.
Namun kecaman dari masyarakat Papua sepertinya bukan menjadi suatu masalah bagi kelompok KNPB karena bagi mereka dengan melakukan aksi anarkis maka mereka akan ditakuti oleh warga Pendatang (non Papua) yang ada di tanah mereka. Sehingga mungkin dari kelompok KNPB beranggapan bahwa dengan anarkis itu merupakan cara yang praktis untuk menyerukan inspirasi mereka untuk kemerdekaan Papua.
Ada beberapa aksi demo yang dilakukan oleh para aktifis KNPB yang dianggap anarkis oleh masyarakat Papua yaitu :
1.    Pada bulan April 2009, 8 pengunjuk rasa tewas oleh polisi selama demonstrasi yang melibatkan lebih dari 15.000 orang, yang disponsori oleh KNPB. http://id.wikipedia.org/wiki/Komite_Nasional_Papua_Barat  
3.    Pada tanggal 26 November 2013 KNPB melakukan demo diluar konteks NKRI di Waena, Jayapura yang menewaskan 1 warga pendatang atas nama Syamsul Muarif. http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/11150-korban-demo-rusuh-knpb-meninggal
4.    Sebanyak 17 anggota KNPB diamankan oleh Polda Papua karena melakukan demo tuntutan pembebasan dua junalis Prancis, Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, yang ditahan di Imigrasi Jayapura tanpa ijin. http://bumi-papua.blogspot.com/2014/10/jayapura-sebanyaktujuh-belas-anggota.html

Aksi demo yang sering dilakukan oleh kelompok KNPB semata-mata hanya untuk kepentingan konyol mereka yang ingin membuat Papua menjadi suatu negara yang merdeka. Namun dari pihak KNPB tidak pernah memikirkan dampak dari aksi mereka terhadap masyarakat sekitar. 
http://birokrasi.kompasiana.com/2014/11/06/sepertinya-anarkis-itu-praktis-untuk-knpb-701419.html 

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Blogger news

Featured Posts Coolbthemes

Video

Popular Posts

Our Facebook Page