Mengingat kembali sebuah kejadian hilangnya speedboat yang berpenumpang 17 orang pada tahun 2009 dalam perjalanan dari Serui menuju ke Mamberamo raya merupakan suatu kejadian yang belum terungkap kebenarannya. Ada yang mengatakan bahwa speedboat tersebut hilang karena tenggelam, namun tak bisa dipercaya karena seluruh penumpang yang ada didalamnya hilang tanpa jejak.
Dibalik kejadian hilangnya 17 penumpang speedboat tersebut, ada sebuah buku yang berjudul “Potret Papua Dalam Bingkai NKRI” yang ditulis oleh Enni Tan sebagai kenang-kenangan bagi keluarga korban.
Dalam buku yang ditulis oleh Enni tersebut tertulis bahwa hilangnya 17 penumpang speedboat bukan karena tenggelam, melainkan karena disandera oleh TPN/OPM dibawah pimpinan Fernando Worabay diwilayah Mamberamo.
Enni sebagai sang penulis buku itu berani menulis demikian karena TPN/OPM diduga kuat melakukan penyanderaan kepada 17 penumpang speedboat berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan dilapangan dan berdasarkan keterangan dari saksi-saksi kunci dari salah satu kelompok penyandera.
Enni memberikan gambaran tersebut dalam bukunya karena berdasarkan temuan yang telah dilakukan selama 5 tahun sejak kejadian hilangnya speedboad itu pada tahun 2009. Keterangan yang didapatkan tentang penyanderaan itu pun didapatkan langsung dari masyarakat Mamberamo, TPN/OPM dan dari keluarga korban sendiri. Sehingga cukup kuat bagi Enni untuk menulisnya dalam sebuah buku Potret Papua Dalam Bingkai NKRI.
Jika dipikir secara logika memang sedikit tidak masuk akal jika 17 penumpang tersebut hilang karena tenggelam, karena beberapa dari mereka pasti ada yang pandai berenang. Dan juga pastinya jika mereka tenggelam pasti ditemukan sendal yang terapung, namun tak ada satu pun yang ditemukan. Sehingga semakin kuat bahwa 17 penumpang speedboat tersebut kemungkinan besar hilang karena disandera oleh kelompok TPN/OPM.
Ada salah satu bukti yang cukup jelas bahwa ketika salah satu keluarga korban ketika dipanggil pihak kepolisian Polda Papua untuk memperlihatkan tas yang ditemukan ketika ada pengibaran bendera bintang kejora di Kasonaweja dan ternyata memang benar bahwa itu tas tersebut milik suaminya dan tas milik Yuliana Muay korban hilangnya 17 penumpang speedboat tersebut.
Sumber : Koran Bintang Papua
http://hankam.kompasiana.com/2014/11/18/bukti-kejamnya-organisasi-papua-merdeka-704079.html
0 komentar:
Posting Komentar