Namun, keamanan dan
keharmonisan ini harus sedikit terusik dan ternodai dengan terjadinya rentetan
aksi penembakan terhadap aparat TNI maupun Polri yang dilakukan oleh saudara
kita yang berbeda paham.
Aksi penembakan terhadap
aparat Polisi ini terjadi pada tanggal 28 juli 2014 ketika aparat sedang
berkendara. Peristiwa ini bertepatan dengan Hari Raya idul fitri yang jatuh
pada tanggal tersebut, dimana kemungkinan aparat yang sedang berkendara ini akan
melakukan silaturahmi, namun naas di tengah perjalanan, mereka ditembaki oleh para
kriminal bersenjata. Kejadian ini lalu menewaskan 2 dari beberapa aparat Polisi
yang sedang berada didalam kendaraan.
Aksi ini pun tidak terhenti disitu,
seminggu kemudian pada 04 Agustus 2014, kelompok kriminal bersenjata ini juga kembali
melakukan penyerangan dan penembakan terhadap rombongan Sekda Lanny Jaya
Christian Sohilait sekitar lima kilometer dari Kota Tiom, Ibu Kota Kabupaten
Lanny Jaya. Untungnya dalam kejadian kali ini ini tidak ada korban jiwa, namun
salah satu anggota brimob terkena serpihan peluru saat hendak membalas tembakan
ke arah bunyi tembakan dari kelompok kriminal bersenjata.
Setelah kejadian tidak
berperikemanusiaan tersebut, Kabupaten Lanny Jaya yang biasa tentram dan damai,
harus terusik dan masyarakat dihantui kecemasan akibat aksi para kriminal
bersenjata ini. Masyarakat yang biasa melakukan aktifitasnya seperti biasa kini
dihantui ketakutan. Anak-anak yang ingin bersekolah pun kini tidak berani untuk
pergi kesekolah mereka. Aksi penembakan tidak berperikemanusiaan ini menimbulkan
dampak buruk terhadap perekonomian, pendidikan, dan pembangunan diwilayah ini.
Sampai saat ini aparat keamanan
dari TNI/Polri yang bertugas di Kabupaten Lanny Jaya masih tetap melaksanakan
tugas mereka dengan penuh tanggungjawab. Guna menjaga kondisi menjelang Hari
Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Lanny Jaya, aparat berusaha
menjaga agar kondisi di Lanny Jaya kondusif dan aman kembali. Hal ini merupakan
suatu kewajiban sebagai aparat kemanan untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat,
sehingga masyarakat tidak perlu takut dan cemas dengan keberadaan kelompok
kriminal bersenjata tersebut.
Entah apa yang ada dipikiran
saudara-saudara kita ini, entah siapa yang nantinya bertanggung jawab atas aksi
penembakan yang telah menewaskan banyak aparat keamanan kita ini. Tetapi sudah jelas
bahwa aksi yang mereka lakukan juga termasuk dalam pelanggaran HAM. Karena
setiap WNI mempunyai hak untuk hidup termasuk aparat keamanan, tapi kelompok
kriminal bersenjata tersebut telah membunuh mereka dan melanggar hak asasi ini.
Masyarakat Papua yang ada di
Kabupaten Lanny Jaya sangat kecewa dan mengutuk keras terhadap aksi dari
kelompok kriminal bersenjata, yang dilakukan oleh putra-putra asli Papua.
Masyarakat menganggap bahwa mereka adalah teroris dan hantu bagi ketentraman
masyarakat Papua.
sumber http://hankam.kompasiana.com/2014/08/13/ketentraman-lanny-jaya-yang-terenggut-679845.html
sumber http://hankam.kompasiana.com/2014/08/13/ketentraman-lanny-jaya-yang-terenggut-679845.html
0 komentar:
Posting Komentar