Anggota Komisi 1 DPRP bidang Hukum dan HAM
|
Berbicara tentang Dewan perwakilan
Rakyat Papua, terbesit dikepala masyarakat bahwa seorang figure yang bisa
menyuarakan aspirasi dalam mensejahterakan masyarakat Papua, begitu besar
harapan dan begitu indahnya janji saat kampanye. Masyarakat seolah-olah
menemukan sosok yang bisa diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kedamaian
di Papua.
Ah….ternyata kita terlalu
banyak berharap, beliau yang terhormat ternyata sudah tergadaikan hatinya hanya
untuk kepentingan sekelompok orang saja. Pernyataan yang disampaikan pun
menjadi ambigu suara siapa dan masyarakat mana yang di perjuangkannya. Hanya
aroma konflik yang keluar dari mulutnya, hanya aroma kepentingan saja yang tersuarakan.
Banyak sudah pernyataan yang
membuat mayarakat resah dan dihantui rasa takut. Banyak suara yang
digelontarkan yang mencerminkan kepentingan kelompoknya bukan kepentingan
masyarakat. Baru-baru ini terpampang besar wajah Anda di salah satu media dan
menjadi top topic dihalaman pertama, bapak Ruben rupanya anda sudah tidak malu
menunjukkan siapa anda sebenarnya. Salah satu Statement anda menyatakan ”Masyarakat
Papua menganggap presiden mereka sudah ada” itu mungkin Presiden anda
bukan Presiden kami, anda keliru kami tidak bodoh dan tidak bisa dibodoh-bodohi.
Keberadaan anda sebagai
anggota Dewan melahirkan keresahan, ketakutan dan hanya menciptakan konflik
baru. Anda tidak layak disebut anggota Dewan, anda hanya utusan kelompok yang
disisipkan di lembaga Negara ini. anda hanya mengejar jabatan, anda jalan-jalan
kejakarta tidur dihotel mewah mungkin juga jalan-jalan keluar negeri berlibur
hal itu merupakan buah dari anda menjual suara kami. Anda hanya ingin menikmati
dan bersenang-senang saja.
Bapak Ruben Magay yang terhormat masihkah anda ingat dengan sumpah
jabatan, sumpah antara anda dan Tuhan?. Apakah anda lupa dengan Ayat “Yesaya 5:24”, “Roma 13:4” dan “Lukas 21;34”. Ingat apa yang tabur akan anda pertanggung jawabkan
di depan Tuhan.
sumber : http://regional.kompasiana.com/2015/01/13/pernyataan-tidak-bijak-ruben-magay-716466.html
0 komentar:
Posting Komentar