Lagi-lagi terjadi penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guinie (PNG), di Skow Distrik Muara Tami Kota Jayapura pada hari Selasa, 3 Juni 2014. Penembakan tersebut terjadi sekitar Pukul 13.00 WIT dari arah zona netral setelah acara pembukaan pintu lintas batas antara RI-PNG yang sempat ditutup sementara akibat terjadi penembakan di wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura bebarapa bulan lalu.
Dari peristiwa penembakan
ini, mengakibatkan salah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
(TNI AD) Satgas Pamtas RI-PNG dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama
atas nama Prajurit Dua (Prada) Maulana Malik tertembak dibagian paha kanannya.
Selanjutnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Koya Barat dan karena mengalami
pendarahan yang cukup serius akhirnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Marthen
Indey Jayapura dan sementara masih dalam perawatan.
Dari pihak TNI dan
Kepolisian telah melakukan pengejaran dan penyisiran di lokasi penembakan,
namun KKB tersebut berhasil melarikan diri ke wilayah PNG. Setelah melakukan
olah TKP, diketahui bahwa pelaku lebih dari satu orang. Beberapa hari ini telah
terjadi dua kali penembakan yang mengakibatkan korban dari pihak aparat
keamanan. Kejadian sebelumnya di Kabupaten Lanny Jaya pada jumat (30/5/2014) dan
kemarin terjadi penembakan di perbatasan RI-PNG di wilayah Wutung.
Semakin dekat dengan
pelaksanaan Pilpres 2014 tapi aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB masih
terjadi dan malah semakin merajalela. Aksi tersebut memang sengaja dilakukan
oleh KKB yang ingin menggagalkan proses jalannya Pilpres 2014 di Papua dengan
menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat Papua. Aksi penembakan yang
dilakukan oleh KKB merupakan perbuatan terkutuk karena menimbulkan rasa takut
terhadap masyarakat setempat dan terhentinya roda ekonomi.
Masyarakat setempat berharap
agar aparat keamanan baik TNI maupun Polri dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik, sehingga masyarakat dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa ada
rasa takut. Kalau sudah terjadi seperti ini siapa yang rugi?, Ya masyarakat itu
sendiri karena tidak bisa melaksanakan aktifitas untuk mencari nafkah.
Masyarakatpun berharap agar KKB dapat menghentikan aksi bejadnya dan kembali
dengan saudara-saudaranya bersama-sama membangun wilayahnya dengan baik serta
menyerahkan senjata kepada pihak aparat kepolisian setempat.
0 komentar:
Posting Komentar