Selasa, 03 Juni 2014



Lagi-lagi terjadi penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guinie (PNG), di Skow Distrik Muara Tami Kota Jayapura pada hari Selasa, 3 Juni 2014. Penembakan tersebut terjadi sekitar Pukul 13.00 WIT dari arah zona netral setelah acara pembukaan pintu lintas batas antara RI-PNG yang sempat ditutup sementara akibat terjadi penembakan di wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura bebarapa bulan lalu.
Dari peristiwa penembakan ini, mengakibatkan salah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Satgas Pamtas RI-PNG dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama atas nama Prajurit Dua (Prada) Maulana Malik tertembak dibagian paha kanannya. Selanjutnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Koya Barat dan karena mengalami pendarahan yang cukup serius akhirnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura dan sementara masih dalam perawatan.
Dari pihak TNI dan Kepolisian telah melakukan pengejaran dan penyisiran di lokasi penembakan, namun KKB tersebut berhasil melarikan diri ke wilayah PNG. Setelah melakukan olah TKP, diketahui bahwa pelaku lebih dari satu orang. Beberapa hari ini telah terjadi dua kali penembakan yang mengakibatkan korban dari pihak aparat keamanan. Kejadian sebelumnya di Kabupaten Lanny Jaya pada jumat (30/5/2014) dan kemarin terjadi penembakan di perbatasan RI-PNG di wilayah Wutung.
Semakin dekat dengan pelaksanaan Pilpres 2014 tapi aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB masih terjadi dan malah semakin merajalela. Aksi tersebut memang sengaja dilakukan oleh KKB yang ingin menggagalkan proses jalannya Pilpres 2014 di Papua dengan menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat Papua. Aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB merupakan perbuatan terkutuk karena menimbulkan rasa takut terhadap masyarakat setempat dan terhentinya roda ekonomi.
Masyarakat setempat berharap agar aparat keamanan baik TNI maupun Polri dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga masyarakat dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa ada rasa takut. Kalau sudah terjadi seperti ini siapa yang rugi?, Ya masyarakat itu sendiri karena tidak bisa melaksanakan aktifitas untuk mencari nafkah. Masyarakatpun berharap agar KKB dapat menghentikan aksi bejadnya dan kembali dengan saudara-saudaranya bersama-sama membangun wilayahnya dengan baik serta menyerahkan senjata kepada pihak aparat kepolisian setempat.

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Blogger news

Featured Posts Coolbthemes

Video

Popular Posts

Our Facebook Page