Kamis, 16 Oktober 2014

Zaman sekarang sudah merupakan zaman yang penuh dengan perkembangan dan kemajuan, namun sayangnya masih banyak anak-anak dinegeri kita khususnya didaerah timur (PAPUA) yang masih belum bisa berkembang karena adanya kemampuan namun masih kurangnya kemauan untuk berkembang.
Dalam pemikiran mereka (anak Papua) dalam hidup itu yang penting bisa makan dan bertahan hidup, dengan artian bahwa mereka masih membawa kebiasaan orang tua mereka yang dulunya masih sangat primitif. Itulah salah satu faktor penghambat perkembangan dan kemajuan di tanah Papua.
Masyarakat di Papua memang kehidupan kekeluargaan mereka sangat erat, dan juga bisa saling menghargai antara yang satu dengan lainnya. Namun, mereka belum punya kemauan  untuk merubah hidup mereka sehingga bisa lebih berkembang.
Memang tidak semua anak-anak Papua yang belum berkembang, karena ada beberapa putra asli Papua yang bisa dibanggakan karena prestasinya dan mereka itulah contoh yang benar yang mempunyai kemauan untuk merubah tanah kelahiran mereka menjadi lebih berkembang sehingga bisa menjadi kebanggaan keluarga dan masyarakat didaerah mereka.

Salah satu anak asli Papua yang mempunyai prestasi sangat membanggakan yaitu AKBP Jhonny Edison Isir, S.Ik,M.TcP  yang menjabat sebagai Kapolres Jayawijaya sejak tahun 2013. Putra kelahiran Jayapura, 7 Juni 1975 ini mengharumkan nama tanah Papua dilingkungan Kepolisian. Beliau merupakan putra asli Papua yang membuat sejarah pertama di dalam Akademi Kepolisian (Akpol) menerima Adhimakayasa (Lulusan Terbaik) Akpol pada tahun 1996. http://taruna-nusantara-mgl.sch.id/2013/06/jhonny-edison-isir-meraih-ranking-pertama-selama-sejarah-akpol/ 
http://taruna-nusantara-mgl.sch.id/2013/06/jhonny-edison-isir-meraih-ranking-pertama-selama-sejarah-akpol/

Selain itu, ada juga putra asli Papua yang berkarier dibidang kemiliteran (TNI AL) hingga menduduki kursi pemerintahan. Laksamana Madya (Purn.) Freddy Numberi atau yang lebih dekat dikenal dengan Freddy Numberi putra kelahiran Serui (Papua) pada 15 Oktober 1947 ini sejak lepas dari jajaran TNI AL beliau mendapat kepercayaan untuk menjadi orang nomor satu di Tanah kelahirannya sendiri pada tahun 1998. Dari situlah awal kariernya dibidang pemerintahan sehingga dapat menghantarkan Freddy sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia pada tahun 2004 dimasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


http://m.dephub.go.id/read/berita/direktorat-jenderal-perhubungan-laut/batas-dispensasi-asas-cabotage-mei-2011-1972

Dari dua putra Papua diatas dapat dijadikan sebagai cermin bagi para pemuda asli Papua nantinya untuk dapat mengembangkan dan juga bisa menjadi pemimpin di tanah kelahirannya sendiri (Papua), baik itu dalam lingkungan militer, kepolisian, dan juga pemerintahan bahkan tidak menutup kemungkinan bagi putra asli Papua yang mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang presiden RI.
Bukan tidak bisa dan tidak mungkin, tetapi yang menjadi masalah yaitu karena kurangnya kemauan dari dalam diri mereka sehingga membuat mereka menjadi malas dalam merubah kehidupan mereka yang hanya jalan ditempat.
Kemampuan anak-anak Papua yang sebenarnya tidak kalah dengan anak-anak yang berada di kota-kota besar lainnya, hanya saja kurangnya motivasi dan dorongan dari orang tua mereka dan juga dari lingkungan sekitar yang rata-rata tidak pernah memikirkan perkembangan daerah mereka.
Namun seiring berjalannya waktu, satu per satu pikiran mereka pun mulai terbuka untuk merubah kehidupan yang dulu untuk mengikuti perkembangan zaman. Sehingga tidak sedikit anak asli Papua yang meniti kariernya sebagai TNI, Polisi, dan juga didalam lingkup pemerintahan. Bahkan ada juga yang bisa masuk dalam Akademi TNI baik di darat, laut, dan udara serta Akademi Kepolisian dan juga Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). 

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Blogger news

Featured Posts Coolbthemes

Video

Popular Posts

Our Facebook Page